free hit counter code Dinkes Jabar Tekan Penularan HIV/AIDS - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Dinkes Jabar Tekan Penularan HIV/AIDS
    Abbas Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Ryan Bayu Santika Ristandi

    Dinkes Jabar Tekan Penularan HIV/AIDS

    • Sabtu, 3 September 2022 | 11:24:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat terus menekan angka kasus HIV/AIDS di seluruh Kota/Kabupaten di Jawa Barat. 

     

    Sebab, berdasarkan data selama 2021 Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Jawa Barat tercatat penambahan HIV positif sebanyak 5.444 orang, dan 4.165 orang kini rutin menjalani pengobatan. 

     

    Pada semester pertama 2022 (Januari-Juni), tercatat penambahan kasus sebanyak 3.744 orang, dan 2.850 orang telah menjalani pengobatan rutin.

     

    Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Ryan Bayu Santika Ristandi mengatakan jika kalkulasikan ke seluruh kasus HIV/AIDS tidak ada peningkatan secara signifikan.

     

    "Jadi yang sebetulnya tidak ada peningkatan kasus secara signifikan di seluruh Jabar per tahun," ucap Rian dalam Temu Pimpinan untuk Aspirasi Masyarakat (TEPAS) bertema "Ruang untuk ODHA" di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (2/9/2022).

     

    Selain itu, pada 2021 tercatat penambahan baru AIDS sebanyak 337 orang, dan selama Januari-Juni 2022, penambahan penderita positif AIDS sebanyak 200 orang. 

     

    Dengan demikian secara akumulatif hingga Juni 2022 di Jabar tercatat penderita HIV positif sebanyak 55.069 orang, dan kasus AIDS sebanyak 12.223 orang.

     

    Maka, agar dapat menekan penyebaran kasus tersebut, Ryan mengungkapkan bahwa Dinkes Jabar akan melakukan pemeriksaan kepada populasi kunci.

     

    "Kami tetap melakukan skrining di populasi kunci seperti wanita penjaja seks, laki seks laki, waria, dan pengasuh juga kami kembangkan di populasi yang rentan lainnya seperti ibu hamil dan pasien TB termasuk warga binaan pemasyarakatan baik layanan statis maupun mobile," ungkapnya

     

    Selain itu, Ryan menuturkan pemetaan kepada populasi kunci ini akan dilakukan oleh pihaknya. Hal tersebut diambil, agar mendapatkan estimasi yang sebenarnya

     

    "Jadi sekarang akan kita lebarkan karena kita tahu kalau sudah HIV, ini kemungkinan seluruh penyakit akan masuk. Nah makanya kita cari populasi-populasi yang mungkin di sekring HIV ini bisa lebih tinggi.

     

    Dan yang terakhir ada pendistribusian logistik, baik kondom (alat kontrasepsi) ataupun yang lainnya ke seluruh dinas kabupaten kota lalu selanjutnya didistribusikan ke puskesmas. (*)

     

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Kesbangpol Belum Terima Aduan Adanya Kisruh
    Partai Buruh Buktikan Raih Suara Paslon Pilkada
    Pasangan Ridho Sebut Kemenangan tak Bisa Dibegal
    MQ Iswara: InsyaAllah Dedi Mulyadi Gubernur Jabar
    Unggul di Quick Count, Ini Komentar Dedi Mulyadi

    Editorial



      sponsored links