Kirmir TPU Cikutra Jebol, 18 Makam Dipindahkan
- 28 November 2024 | 17:57:00 WIB
Disciptabintar Kota Bandung telah mengevakuasi 2 Jenazah dan 18 Makam di TPU TPU Cikutra ketempat yang lebih aman.
Disciptabintar Kota Bandung telah mengevakuasi 2 Jenazah dan 18 Makam di TPU TPU Cikutra ketempat yang lebih aman.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung - Enam aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jabar diperiksa Penyidik Ditreskrimum Polda Jabar selama 7 jam di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (15/10/2020).
Keenam aktivitas KAMI Jabar yang diperiksa tersebut, yakni Informasi yang diperoleh, keenam aktivis KAMI Jabar yang diperiksa penyidik Polda Jabar itu yakni, Presidium KAMI Jabar Roby Win Kadir; Presidium KAMI Jabar Prio; dan Bendahara KAMI Jabar Lusiana. Kemudian, dua aktivis KAMI Jabar, Oktavianus dan Amin Bukhairy, serta pemilik Posko KAMI Jabar, Wahyu Hidayati.
"Pemeriksaan dimulai dari jam 10. Kemudian selesai pemeriksaan ini kurang lebih jam 5 sore tadi," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago saat dihubungi wartawan, Kamis (15/10/2020).
Para aktivis KAMI Jabar tersebut dicecar lebih dari 10 pertanyaan terkait aksi penyekapan dan penganiayaan terhadap anggota Direktorat Intelijen dan Keamanan (Ditintelkam) Polda Jabar, Brigadir M Azis di sebuah rumah, Jalan Sultan Agung, Kota Bandung saat injuk rasa UU Cipta Kerja yang berujung ricuh, Kamis (8/10/2020) lalu.
Selain itu, mereka juga dicecar terkait keterlibatan KAMI dalam aksi menolak UU Cipta Kerja.
"Lebih dari 10 pertanyaan. Sementara ini masih diperiksa keterangan sebagai saksi," ujar Kombes Erdi.
Erdi menyebutkan, keenam terperiksa tersebut dimintai keterangannya karena berada di lokasi saat terjadinya penyekapan dan panganiayaan anggota polisi tersebut.
"Untuk saat ini sampai sejauh mana kesaksian dari mereka terkait masalah penganiayaan terhadap anggota Polri pada di Jalan Sultan Agung kemarin," paparnya.
Kendati berstatus saksi, Erdi menegaskan, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru dari jajaran aktivis KAMI Jabar tersebut dalam kasus penyekapan dan penganiayaan polisi tertsebut. “Tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang akan kita jadikan tersangka," tandasnya.
Sebelumnya, Polda Jabar sudah menentapkan 7 tersangka dalam kasus penyekapan dan penganiayaan Brigadir M Aziz tersebut. Tiga dari 7 tersangka tersebut merupakan anggota atau simpatisan KAMI Jabar. Ketiganya, yakni Deni Ramdani asal Kabupaten Bandung, Cucu Heryanto asal Ciamis dan Dwi Hendra. Ketiganya kini mendekam di Ruang Tahanan Direskrim Polda Jabar.
Sementara 4 tersangka lainnya, yakni Sacna Lingga Khatulistiwa Sigit Sutiono, Rizki Kurniawan dan Dika Septian, semuanya warga Kota Bandung, tidak ditahan karena berstatus pelajar dan masih di bawah umur. Selain itu, keempatnya mempunyai peran yang berbeda dengan 3 tersangka yang ditahan dalam aksi penyekapan dan penganiyaan anggota polisi tersebut.
"Tiga dari 7 tersangka telah ditahan di Mapolda Jabar. Belakangan, terungkap 3 tersangka itu merupakan simpatisan KAMI Jabar," terang Erdi.
"Sementara masih 3 orang yang ditahan. Mungkin akan ada pengembangan lain nanti. Masih kami upayakan untuk pengungkapan,” tandasnya. (*)
Oleh: JuaraNews / jar
0 KomentarSEBANYAK 6 petugas TPS di Jawa Barat meninggal dunia saat bertugas pada pemungutan suara pilkada serentak 2024, Rabu Selengkapnya..
PENGAMAT memaparkan kunci kemenangan paslon nomor 4, Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan di Pilgub Jabar berdasarkan quick Selengkapnya..
BAKESBANGPOL Jawa Barat belum mendapatkan laporan adanya kisruh terkait jalannya pemungutan suara pilkada serentak Selengkapnya..
PARTAI Buruh sebagai partai baru pada Pemilu Pilkada 2024 membuktikan politik dilapangan dalam meraih suara Paslon Selengkapnya..
JUBIR pasangan Ridho, Ahmad Faisyal menekankan pentingnya seluruh elemen pendukung untuk menjaga dan mengawal suara TPS hingga proses rekapitulasi Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
JUBIR pasangan Ridho, Ahmad Faisyal menekankan pentingnya seluruh elemen pendukung untuk menjaga dan mengawal suara TPS hingga proses rekapitulasi resmi.
KETUA DPP PSI Furqan AMC mengapresiasi sekaligus mendukung Wapres yang meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menghapus sistem zonasi dalam PPDB