JuaraNews, Indramayu - Dugaan Adanya Tindak Pidana Korupsi pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Indramayu Balongan kini tengah disidik oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Indramayu. Pada BPR yang semula bernama BPR Balongan ini diduga telah terjadi penyimpangan dalam pengajuan kredit.

Kepala Kejari Indramayu, Ajie Prasetya mengatakan terdapat dugaan penyimpangan pengajuan kredit sesuai standar operasional prosedur (SOP) BPR Indramayu periode 2019-2021.

“Kami melakukan penyidikan terhadap dugaan tipikor, karena didiga ada penyimpangan kredit,” ujar Ajie pada Rabu, (08/02/2023)

Aji juga menjelaskan bahwa BPR Indramayu Jabar ini bestatus Persero daerah.

“BPR Indramayu merupakan persero daerah yang kepemilikan keuangannya berasal dari pemerintah provisi, kabupaten, dan Ban Jabar Banten (BJB),” jelas Ajie.

Oleh karena itu, dikatakan Ajie hal tersebut berpotensi menimbulkan kerugian negara yang jumlahnya tidak sedikit.

Untuk kerugian negara yang timbul akibat dugaan penyimpangan kredit topengan dan rekayasa kredit oleh oknum PD BPR Balongan Ajie menyebut pihaknya belum bisa memberikan keterangan secara pasti. Hal ini dikarenakan pihaknya masih perlu melakukan pendalaman lagi atas kasus itu.

Dalam mengungkap kasus ini, Kejaksaan Negeri Indramayu telah memanggil sedikitnya 17 orang saksi untuk dimintai keterangan.

“Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap 17 orang, untuk selanjutnya mencari tahu dan menemukan siapa yang harus bertanggung jawab,” papar Ajie.(*)

Aep